Aku adalah seorang anak yang di besarkan di sebuah wilayah
yang bias di bilang rawan pelanggaran hukum, kenapa di bilang rawan soalnya di
wilayah tempat aku di besarkan dapat di bilang sebagai salah satu kawasan
preman yang ada di kota tempat aku tinggal. Mulai dari peredaran narkoba hingga
kelompok preman serta kelompok gank motor ada di wilayah tempat aku di
besarkan. Mungkin ini adalah sebab mengapa orang-orang mengatakan bahwa aku
dewasa sebelum waktunya. Aku telah melihat berbagai macam peristiwa yang
terjadi sejak aku kecil, dan juga mengetahui berbagai macam hal yang seharusnya
seorang anak kecil seumuranku waktu itu belum mengetahuinya.
Namaku Surur tapi orang- orang biasa memanggilku “SickSurur”
yang mungkin bila diartikan Surur sakit, atau Surur gila. Panggilan ini mungkin
diberikan kepadaku karena kegilan yang selalu ku perbuat semenjak aku kecil.
Namun ,walaupun banyak hal gila atau sesuatu yang tidak wajar telah aku lakukan
tapi aku selalu memiliki cita-cita yang membuat aku bersemangat dalam menjalani
hidup ini. Cita-citaku selalu berubah – ubah sejak aku kecil hingga kini aku
beranjak dewasa , mungkin karena pemikiran atau pengetahuan yang aku dapatkan
dari hari ke hari yang semakin meluas.
Aku adalah anak
pertama dari tiga bersaudara. Aku dilahirkan dikeluarga yang tidak kaya raya
namun berkecukupan, ayahku bekerja sebagai salah satu karyawan disebuah badan
usaha milik Negara dan sementara ibuku hanya seorang ibu rumah tangga. Adik
pertamaku lahir ketika usiaku menginjak 4 tahun, dia adalah seorang laki-laki
yang sering menjadi korban dari beberapa kegilaanku. Adik keduaku lahir ketika
aku mulai beranjak dewasa, waktu itu aku berusia 17 tahun , dan dia adalah
seorang perempuan yang akan kujaga sampai akhir hidupku selain ibuku.
Aku memiliki seorang ayah yang bisa dikatakan papa rock’n
roll, dan memiliki seorang ibu yang sangat menyayangi keluarganya. Dari kecil
cita-citaku yang tidak pernah berubah sampai saat ini adalah “aku harus bisa
melebihi apa yang telah ayahku capai”. Oleh karena itu aku selalu berusaha
untuk memulai untuk menghasilkan sesuatu semenjak aku kecil. Ayahku selalu
ingin anaknya menjadi lebih baik dari dirinya karena dulu dia memiliki masa
lalu sebagai anak yang nakal, mungkin karena ayahku juga dibesarkan di wilayah
yang sama denganku. Aku selalu ingat kata-kata yang selalu dikatakan oleh ibuku
ketika memarahiku, “buah tidak jatuh jauh dari pohonnya” itulah kata-kata yang
selalu ada ketika ibuku memarahiku waktu aku kecil karena berbagai kesalahan
yang telah aku buat. Dengan begitu aku dapat menyimpulkan bahwa kelakuanku sama
dengan ayahku ketika ayahku masih kecil dan waktu ayahku masih muda.
Jadi ketika aku melakukan sesuatu yang mungkin menurut orang
lain itu adalah sebuah kesalahan, ayahku sering mengerti ,dan tidak memarahiku
seperti orang tua anak lain yang memarahi anaknya karena anaknya membuat
kesalahan. Tapi hal ini juga yang mungkin membuat ayahku dapat mebaca
pergerakanku bila aku melakukan kesalahan, sehingga ayahku menjadi salah satu
orang yang sulit untuk aku bohongi selain ibuku. Ada sebuah kalimat yang
membuat aku selalu menurut kepada ayahku, pada suatu hari aku pernah marah pada
ayah karena selalu membatasi ruang gerakku dan aku berkata “ayah kaya yang gak
pernah muda aja sih !!” dengan nada lantang dan berlari kearah kamarku , namun
belum sempat sampai ke kamarku aku sudah berhenti berlari dan menangis karena
kata-kata yang saat itu ayah katakana, ayah berkata “ayah mengerti perasaanmu
tapi satu hal yang harus kamu tau nak, ayah juga pernah muda dan kamu belum
pernah menjadi tua”. Itulah yang membuat aku selalu mengikuti apa yang ayah
katakanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar